Awal
ceritanya aku tidak sengaja melihat info di sosmed bahwa salah satu mentor penulis, Kak Jee Luvina, akan mengisi
acara di Surabaya. Tentu saja aku langsung girang, karena domisili aku di Tuban
jadi kota pahlawan terasa lebih dekat. Namun sayangnya acaranya jatuh di hari
Sabtu. Sedangkan aku adalah golongan orang yang harus bekerja di hari itu dan
kebetulan tidak bisa ambil cuti. Kandas sudah semua kegiranganku.
Aku
hanya mencoba berpikir berpositif
saja, kalo memang
rejeki pasti bisa bertemu di lain waktu. Beberapa hari kemudian
muncul iklan lagi bahwa di hari Minggunya Kak Jee ada acara di Malang. Kali ini
aku sedikit mempunyai pertimbangan, karena jarak kota Malang lebih jauh hampir
5 jam perjalanan. Sedihnya rumah aku jauh dari tempat menunggu bus artinya aku
harus merepotkan kakak iparku untuk mengantar halte maksimal jam 3 pagi (karena
acaranya jam 8.30) dan pasti akan banyak timbul pertanyaan dari keluarga
apalagi aku berangkatnya sendirian. Jadi baiklah aku aku mundur untuk
berangkat.
Tapi
Allah sepertinya iba denganku, H-1 acara Kak Jee di Malang seorang keponakanku
bilang bahwa ia akan kembali ke
kosan Surabaya malam itu. Langsung deh acara itu terlintas di pikiranku. Aku melobby
keponakanku untuk bisa berangkat bareng dan
izin menginap di kosannya. Ketika diperbolehkan aku merasa ada secercah
harapan. Namun tak semudah itu, aku harus minta restu ibu dulu. Akhir-akhir ini
entah kenapa keluargaku jadi semakin protektif denganku, kalau pergi jauh harus ada temannya. Ya maklum lah
aku adalah wanita yang harus dijaga hehe. Sabtu di kantor terasa lama, aku
menyusun kalimat yang sekiranya tidak bisa ditolak oleh ibu. Sesampainya di
rumah, aku pun melakukannya. Keseriusan tekadku aku lakukan dengan cara
menyelesaikan cucian bajuku yang menggunung sore itu juga jadi kewajibanku di
hari Minggu telah gugur satu. And the answer is Yes!
Lagi-lagi
Allah kasih bonus ke aku, saudaraku berbaik hati memberikan tambahan uang saku
padaku. Tentu saja aku sangat bersyukur karena pengeluaranku bulan ini sudah
cukup banyak. Malam itu perjalananku terasa menyenangkan, mungkin berbanding
terbalik dengan keponakanku yang bersedih karena harus berpisah lebih cepat
dari bapak ibunya karena ada kegiatan kampus di hari Minggu.
Setelah
subuh aku berangkat dari daerah Dharmawangsa menuju Terminal Purabaya. Setelah
mampir sarapan, aku langsung lanjut menaiki bus ke arah Malang. Pagi itu bus
berjalan sedikit lebih lambat dari yang aku perkirakan, aku menggerutu karena
mungkin ini bisa saja terjadi jika aku tadi makan lebih cepat. Aku mencoba
menenangkan diri dan terus berdoa agar dimudahkan dalam perjalanan ini. Sampai
di Malang, aku langsung pesan transportasi online. Drama pun berlanjut, abang
ojeknya nyasar saat mencari lokasi acaranya. Aku pun kebingungan karena memang
baru pertama kali ke sana. Jam sudah menunjukan pukul 08.30 dan kami belum
sampai juga. Setelah muter ke sana ke mari akhirnya kami tiba. Setelah bertanya
satpam, aku berjalan lebih cepat menuju ruangan yang dimaksud
harap-harap cemas agar aku masih bisa masuk. Beruntungnya ada toleransi waktu dari
panitia karena beberapa peserta masih belum hadir juga jadi pintu masuk masih
terbuka lebar untukku.
Beberapa
saat kemudian Kak Jee dan pemateri lainnya memasuki ruangan. Acara pun dimulai,
materi berlangsung menyenangkan. Aku mendapatkan kesempatan untuk bertanya
perihal kekhawatiranku dalam mempublish
tulisan. Kak Jee menjawab bahwa bukankah sebelum mempublish tulisan kita sudah
membacanya? Selama itu tidak mengandung unsur SARA, selama itu tidak melanggar
undang-undang, selama itu tidak menjerumuskan orang lain dalam kejahatan,
selama itu tidak mengumbar aib orang lain maka kita tidak perlu khawatir. Jika
nanti ternyata ada kesalahan maka kita bisa memperbaikinya, jangan takut salah
dalam belajar. Pesan tambahannya, tulis saja apa yang kita tahu, apa yang kita
lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan. Jangan sampai ada atau
tidak adanya kita di dunia ini tidak berarti apa-apa.
Setelah
acara selesai aku pun langsung pulang, berharap tidak kemalaman sampai rumah
nanti. Makanan akan semakin enak jika diberi bumbu-bumbuan sama halnya dengan pengalaman,
ia akan semakin berkesan bila di dalamnya ada perjuangan. Allah terima kasih
atas kejutan-Mu yang indah di bulan September ini.
#Day8
#ODOPbatch6 #OneDayOnePost
Komentar
Posting Komentar